Risalah Hati

Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik lirih
Ku harus milikimu

Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang
Karena telah terbiasa

Simpan mawar yang kuberi
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untuk
Kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku
Pemeran film "Kepompong Dalam Cinta" Shooting di Alkid.

waktu silih berganti, malam hari. Sebagian warga besar kelas XE yang doyan bgt main hehe

Pacar nyusul, ini fotonya haha

Kalo yang ini cewek-cewek cantik sedang beraksi haha

sudah, hanya begitu yang ingin saya posting. Cukup sekian dan terimakasih

Moment Special

Tanggal 11 bulan 11 tahun 2011. Tahun 2011 yang biasanya orang-orang hanya mengambil angka terakhir yaitu 11. 11-11-11 Semua orang mengira itu adalah angka yang istimewa. Mungkin itu tak berlaku untukku. Aku beranggapan tanggal 11 bulan 11 tahun 11 itu sama saja dengan tanggal, bulan, dan tahunpada layaknya, tetap saja 24jam tanpa berkurangnya sedetikpun. Istimewanya tanggal atau angka ini tidak berlaku hanya di dunia nyata saja, di dunia maya pun juga tak kalah istimewanya. Mereka terlihat senang dengan tanggal ini.
            Semua orang ingin sekali tanggal atau angka ini menjadi suatu kisah bahagia dalam hidup mereka. Entah itu hari ulang tahun, pernikahan, bahkan kelahiran seorang anak dari pasangan suami istri. Semua itu tak menepis pendapatku bahwa tak ada sesuatu yang istimewa dalam hidupku mengenai tanggal itu. Tapi semua berubah saat kisahku di mulai pada tanggal 10 bulan 11 tahun 11.
            Pagi cerah di tanggal 10 bulan 11 tahun 11. Kuawali setiap langkahku dengan senyum kecil yang selau menghiasi wajahku. Ku sapa setiap teman yang kutemui disekolah. Ku tebar kehangatan pagi di tanggal 10 bulan 11 tahun 11. Ku ikuti pelajaran dengan bersemangat. Semua berubah setelah pelajaran olahragaku berakhir. Ku ganti pakaian olahragaku dengan seragam biasa. Ku nantikan sebuah pesan singkat dari sang kekasih.
            Tak lama kemudian handphone-ku berdering, tanda sms masuk. Senyum kecil tersungging di wajahku. Sms dari sang kekasih yang kunantikan.
From: Usman
Heh?
Sesaat setelah kubuka dan kubaca pesan tersebut seketika raut wajahku berubah. Cerah binar wajahku tergantikan oleh mendung yang menyelimuti wajah mungilku. Cemberut, suatu penggamaran yang mendominan pada wajahku saat ini. Aku merasa sangat kesal setelah membaca sms dari kekasihku. Kata-kata yang ditulisnya sebelum akhirnya di kirimkan olehku sangat tidak enak untuk dibaca. Layaknya nada sengak jika itu di lontarkan dengan sebuah ucapan kata-kata.
Moodku yang semula sangat baik kini menjadi sangat buruk. Benar-benar buruk. Aku tak tahu salah apa hingga kekasihku seperti marah kepadaku. Jutek. Satu kata sifat yang dapat mewakili tentang apa yang dia berikan kepadaku. Tak seperti biasanya dia seperti ini. Aku bingung aku tak tahu harus bagaimana. Aku selalu salah dengan setiap barisan kata yang ku lontarkan, setiap perbuatan yang aku lakukan. Aku merasa terpojokkan dengan situasi seperti ini. Hatiku gelisah, gundah dan gulana. Ingin rasanya menangis sangat penggalauan terjadi pada diriku.Entah beberapa lama kita beradu kata-kata yaaah dapat dikatakan cukup lama kita cek cok.
Waktu menunjukkan pukul 15.00. Bel tanda pulang berbunyi. Ku ambil handphone dari sakuku, ku lihat 1 pesan masuk di layar handphone-ku. Sms dari kekasihku
From: Usman
Temui aku di koridor. Thx
Tanpa kubalas pesan tersebut, ku berlari-lari kecil menuju koridor. Ku lihat jam kecil yang melingkar di pergelangan tanganku. Terlambat beberapa menit. Batinku berkata, “Ya Tuhan semoga ini tidak akan memperkeruh keadaan. Amin.” Tak jauh dari tempatku berdiri ku lihat kekasihku sedang duduk di bangku panjang berwarna cokelat. Ia menoleh kepadaku dengan sorot mata yang tajam dan tatapan yang dingin. ku balas sorot mata yang tajam dan tatapan yang dingin dengan sebuah senyum yang tersungging dari bibir mungilku. Ia menolehkan kembalai wajahnya seperti acuh kepadaku tanpa membalas senyumku. Senyum yang merekah kembali layu layaknya bunga mawar yang mengalami kekeringan.
            Aku terdiam untuk beberapa saat. Ingin rasanya aku menangis. Kurasa air mata sudah berada tepat di sudut mata bulatku dan tak lama lagi akan segera membasahi pipi chubbyku. Segera kutepis air mata itu. Aku tak ingin ia melihatku menangis. Tanpa berpikir panjang lagi ku lanjutkan langkahku untuk menemui dirinya.
            Aku berdiri tepat di hadapannya. Dia menengadahkan kepalanya ke arahku lalu berkata, “duduk sini.” Akupun duduk disampingnya. Hening. Tubuhku bergetar hebat. Detak jantungku serasa tak terkendali lagi. Dia mulai berkata untuk memecah keheningan diantara kita. “kita break!”dia berkata dengan nada yang datar. Kata-Kata itu mengagetkanku. Semula wajah yang kutundukan kini segera ku tengadahkan untuk menatap wajahnya. “aku gak mau break! Atas dasar apa kamu minta kita buat break?” tanyaku dengan suara agak serak menahan air mata yang menyeruak. Kutahan dengan sekuat tenaga agar air mata itu tak mengalir setetes un. “aku lagi gak bisa berfikir positif tentangmu jd aku putusin buat break dulu sama kamu.” Jawabnya. “Cuma karena itu kamu minta buat kita break? Ada alasan lain?” kataku. “enggak” jawabnya dengan singkat dan semakin meyakinkanku bahwa ia benar-benar menginginkan break dalam hubungan ini. “ada alasan yang lebih logis gak?” tanyaku. “aku minta kamu turuti kata-kataku ini!” pintanya dengan nada sedikit lebih tinggi. “oke, kalo kamu break yaudah kita break, tapi inget aku gak ikhlas!” kataku dengan berat hati.
          Air mataku semakin menyeruak ingin meninggalkan sudut mata bulatku dan segera menghampiri pipi chubbyku. Aku tak ingin menangis dihadapannya. Aku ingin terlihat sebagai seorang gadis mungil yang tegar. Akhirnya kuputuskan untuk pulang dan meninggalkannya tanpa sepatah katapun. Ku percepat langkahku menuju motorku. Dia mengikutiku langkahku dan memanggilku “sae..sae..sae”. aku acuh. Aku tak memperdulikannya. Aku tak ingin ia mendapati mataku yang sudah memerah.
          Ku pacu motorku dengan kecepatan tinggi. Tangisku mulai pecah dan aku menangis sejadi-jadinya. Berpacu dengan angin, bersatu dengan air hujan yang membasahi tubuhku ditambah dengan air mata yg mengalir deras tanpa permisi melewati pipiku. Isakan tangisku terkalahkan oleh desiran derasnya hujan. Hanya aku yang dapat mendengar isakan tangisku. Aku menjadi sangat rapuh dengan semua ini.
          Hari sudah mulai gelap, hujanpun mulai reda, kupandangi langit sore berwarna jingga. Ku dapati mataku sembab dan muka yang memerah. Ku lihat layar handphone-ku ada 1 pesan diterima.
          From: Usman
          Aku syg kamu
          Sebuah pesan yang membuatku merasa bahagia tapi juga menyimpan beribu-ribu tanda Tanya alam benakku. Aku bertanya pada diriku sendiri, “kalo dia masih sayang sama aku kenapa dia tega nglakuin hal ini ke aku?”.
          Waktu menunjukkan pukul 23.00. Aku termenung dalam lamunan dan imajinasiku. Lamunanku buyar dikagetkan oleh handphone yang berdering tanda panggilan masuk. Usman. Ku angkat telfon tersebut dengan suara serak ku berkata, “halo”, “halo juga” balasnya dengan nada lembut. Nada tersebut membuatku ingin kembali meneteskan air mata. Aku rindu akan kasih sayangnya, aku rindu segala tentangnya. Hening. Tak ada yang berbicara satu sama lain. Waktu terus berjalan. Tiba-tiba sudah menunjukkan pukul 00.10. Tiba-tiba ia berkata, “satu menit lagi”,”satu menit lagi? Maksudnya?” tanyaku penuh kebingungan. Satu menit berlalu. Waktu menunjukkan pukul 00.11 dan semua terungkap bahwa aku hanya dikerjai tak terasa air mataku kembali menetes. Air mata kebahagiaan. Anggapanku salah dan mulai saat itu kutemukan suatu yang istimewa dalam hidupku.



Mahabhakti

            Mahabhakti. Suatu acara yang sekiranya terlihat 'wah' dimata para siswa, terlebihnya aku. Mahabhakti dilaksanakan dalam waktu 4 hari. Di mulai dari tanggal 5 April 2012 dan berakhir pada tanggal 8 April 2012. Pada tanggal 4 April semua barang yang akan dibawa pada saat mahabhakti harus sudah siap. Jadi setiap orang pada sangga yang telah ditentukan wajib mengumpulkan barang bawaan yang akan dibawa pada saat mahabakti. 
            Pukul 15.00 barang-barang yang akan dibawa harus diregistrasi terlebih dahulu. Aku? pukul 13.00 saja baru mulai untuk packing barang. Terlalu santai. Tapi hanya itu waktu yang tersisa. Pukul 16.00 aku baru tiba dimadrasah. Teman-teman sanggaku sudah tidak sabar. Yaaaah.... maklumlah, aku nunggu mama pulang kantor dulu baru ke madrasah. Untung registrasi belum ditutup, akhirnya kami melakukan registrasi. Lega rasanya setelah melakukan registrasi.
            Hari yang dinantikan pun tiba. Tepat tanggal 5 April 2012 pukul 06.00 aku udah berada disekolah. Yaaaaahh... sangat tumben untuk datang sepagi itu. Seperti biasa madrasahnya ngaret entah pukul berapa baru diadakan upacar apel tak tahu hingga pukul berapa. Selebihnya dengan menggunakan truk Brimob kami menuju tempat lokasi, Dodiklaptur, Klaten, Jawa Tengah.
            Pada saat membuat tenda, terlalu berkontroversi, pertama tendanya sobek sekaligus bolong, tenda kedua mengalami kebocoran pada saat hujan. Lalu sangga kami mengalami kontroversi dengan kakak kelas. Huuuh cukup menyebalkan.Oke well akhirnya pun semua masalah teratasi berkat ayahnya Alya yang datang membawa terpal. 
            Malamnya. Semua disuruh berkumpul dengan berpakaian lengkap tak lupa dengan taser yang selalu menggantung di leher, beridentitaskan nama serta sangga yang tertera.Dari tempat upacara kita disuruh lari ke sebuah lapangan. Tanpa pemanasan kita disuruh lari lumayan agak jauh. Sampai di tempat sedikit susah untuk mengatur nafas. Ada hal yang sangat menyebalkan. Intinya saya membuat suatu kesalahan tapi saya berani mengakuinya berani dapet konsekwensi.
            Aku kan punya masalah saya gangguan pernafasan apalagi kalo udah kecapekan. Malam itu aku kecapekan semacam asma tapi bukan asma dan itu kumat, untuk meredakannya saya sampai menghabiskan 3 botol oksigen, sampai akhirnya untuk semalam saya tidur di ruang kesehatan. Lemas tak berdaya semacam ingin menangis tapi menahannya dengan sekuat tenaga yang tersisa.
             Hari kedua, ketiga dan keempat terlalu monotone untukku, Detik-detik sebelum kembali ke Jogja aku sempat berfoto-foto dengan teman-temanku, ini dia fotonya





Sederhana dan apa adanya

      Saya besekolah di MAN YOGYAKARTA 1, disekolah saya terdapat berbagai macam mata pelajaran, termasuk mata pelajaran TIK. Saya mempunyai seorang guru yang bernama Pak Agus, beliau adalah seorang guru yang mengajar mata pelajaran TIK. Pada saat Ulangan Tengah Semester Pak Agus memberi ulangan online, semacam ulangan yang menggunakan sebuah media. Para murid disuruh membuat blog semacam artikelnya. Salah satu diantara para muridnya yaitu saya, Hanida Gayuh Saena sedikit merasa kebingungan dengan tugas beliau.Saya merasa bingung, galau beserta gundah dan gulana untuk mengerjakan tugas yang diberikan Pak Agus.
     Hari Minggu, 1 April 2012 saya mulai mngerjakan tugas tersebut. Pertama-tama saya belum menemukan ide yang tepat untuk tugas tersebut. Akhirnya saya pergi bersama teman saya yang cantik bernama Rizky Nayla Tsabitah untuk hunting photo. Kami pergi ke Benteng Vredeburg lalu melajutkan perjalan ke sebuah peninggalan sejarah juga yaitu Tamansari. Rizky Nayla Tsabitah yang lebih akrab dipanggil Kiki sangat pintar berpose, tidak seperti saya. Saya lebih suka menjadi photographernya daripada menjadi obyek fotonya. Setelah kami pulang dari hunting photo, barulah saya mngerjakan tugas TIK yang disuruh oleh Pak Agus. Benar-benar membingungkan. Saya tidak pernah punya blog sebelumnya. Gundah dan gulana menyerbu diri saya, bingung sekali. Akhirnya saya buat dengan sederhana dan apa adanya.